pencil mouse

Cute Red Pencil

Rabu, 24 Juni 2015

Konversi Satuan Volume Sistem Kubik dan Liter


Konversi Satuan Volume – Di dalam ilmu matematika, volume didefinisikan sebagai sebuah besaran turunan yang diambil dari besaran pokok panjang. Satuan volume ditandai dengan akhiran kata kubik, misalkan centimeter kubik atau milimeter kubik. Kata kubik biasanya dilambangkan dengan pangkat 3 yang diletakkan setelah ukuran satuan volume tersebut. Perhatikan daftar satuan meter kubik berikut ini:
Konversi Satuan Volume Sistem Kubik dan Liter

Pada gambar tersebut dapat kalian lihat bahwa apabila kita ingin mengubah dari sebuah satuan ke satu tingkat di bawahnya maka nilainya harus dikalikan dengan 1000. Sedangkan untuk menaikkan satuan setiap satu tingkat maka nilanya harus dibagi dengan 1000. Misalkan 1km3 sama dengan 1000 hm3 sedangkan 1000 m3 sama dengan 1 dam3.

Konversi Satuan Volume Sistem Kubik dan Liter dalam Matematika

 

Satuan volume meter kubik

Kesetaraan satuan volume:


1 km3       = 1000 hm3
1 hm3    = 1000 dam3
1 dam3 = 1000 m3
1 m3       = 1000 dm3
1 dm3    = 1000 cm3
1 cm3     = 1000 mm3
1 dm3    = 1 liter
1 cc         = 1 cm3

 

Satuan volume liter

Liter merupakan sebuah satuan volume yang digunakan untuk menentukan volume suatu benda yang memiliki sifat menempati ruang berbentuk kubus yang memiliki panjang rusuk 10 cm. Jadi nilai 1 liter sama saja dengan 10 x 10 x 10 cm (1000cm3). Satuan liter ditulis dengan menggunakan huruf kecil. Misalkan untuk menuliskan 25 mililiter (ml) kedua huruf ditulis sama kecil. Urutan satuan volume berbasis liter dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini:
Konversi Satuan Volume Sistem Kubik dan Liter

Cara mengubah satuan volume dari Liter ke Meter Kubik dan Sebaliknya

Di atas sudah dijelaskan cara mengubah atau melakukan konversi dari satuan volume pada sistem yang sama. Lalu bagaimanakah cara mengkonversi satuan volume yang berbeda misalnya dari satuan liter ke satuan meter kubik? Nah, di sini saya akan berikan beberapa penjelasan sederhana dancontoh soal agar kalian mengerti dan bisa melakukan konversi dari liter ke meter kubik dan juga sebaliknya. Pertama-tama kalian harus mengingat dan menghafal aturan dibawah ini:
1 ml(mili liter) = 1 cm3 (centi meter kubik)
1 l (liter)  = 1 dm3 (desi meter kubik)
Dengan aturan tersebut kita bisa melakukan nkonversi dari berbagai satuan volume dalam sistem liter ke meter kubik begitu juga sebaliknya kita bisa melakukan konversi dari satuan volume yang ada pada sistem meter kubik ke liter. Simak contoh soal berikut ini:
Contoh soal 1
14 km3 = .... Dal (Deka Liter)
Pembahasan:
Untuk menjawab soal berikut, maka kita harus mengubah nilai kilometer kubik (KM3) menjadi desi meter kubik (dm3) agar didapatkan jumlah konversi dalam satuan liter (l) nya.
14 km3 (Kilometer kubik) = 14 x 1000 x 1000 x 1000 x 1000 dm3
= 14.000.000.000.000 dm3
Karena 1 dm3 = 1 liter  , maka
14.000.000.000.000 dm3 = 14.000.000.000.000 liter
Barulah setelah itu kita rubah dari liter menuju deka liter (dal)
Karena Dal (deka liter) posisinya ada satu tingkat di atas liter (l) maka untuk merubahnya kita harus membagi dengan 10
14.000.000.000.000 Liter : 10 = 1.400.000.000.000 dal (deka Liter)
Jadi bisa disimpulkan bahwa:
14 km3 = 1.400.000.000.000 dal (deka Liter)
Contoh Soal 2
37 hm3 (Hekto Meter Kubik) = …. Liter
Pembahasan:
37 hm3 = 37 x 1000 x 1000 x 1000 = 80.000.000.000 dm3
37.000.000.000 dm3 = 37.000.000.000 Liter
Contoh Soal 3
24 dm3 (desimeter Kubik) = …  mili Liter (mL)
Pembahasan:
52 dm3 = 52 x 1000 = 52.000 cm3
52.000 cm3 = 52.000 ml
Contoh Soal 4
732 kl (Kilo Liter) = … DaM3 (Deka Meter Kubik)
Pembahasan:
732 kl = 732 x 10 x 10 x 10 Liter = 732.000 Liter
732.000 Liter = 732.000 dm3
732.000 dm3= 732.000 : 1000 : 1000 dam3 = 0, 732 dam3
Demikianlah materi Konversi Satuan Volume Sistem Kubik dan Liter yang bisa diberikan pada pembahasan rumus matematika pada kesempatan kali ini.pahami setiap aturan kesetaraan dalam satuan volume terutama liter karena biasanya materi tersebut kemungkinan besar keluar dalam soal-soal ujian nasional.

Rumus Cara Menghitung Debit Air

Cara Menghitung Debit AirDebit erat kaitannya dengan volume dan waktu. Satuan debit biasanya digunakan untuk menentukan volume air yang mengalir dalam satuan waktu tertentu. Di dalam materi kali ini kita akan membahas bagaimana cara menghitung debit air dengan menggunakan rumus matematika. Seperti biasa, di akhir materi saya akan memberikan beberapa contoh soal dan pembahasannya agar kalian semakin mudah dalam memahami materi tentang cara mengetahui debit air yang telah dijelaskan. Baiklah, mari kita langsung saja simak bersama materi rumus matematika yang ada di bawah ini.
Rumus Cara Menghitung Debit Air

Rumus Cara Menghitung Debit Air

Untuk memeperdalam pemahaman anda mengenai debit air, perhatikan contoh berikut:
  • Sebuah kolam diisi dengan air menggunaskan sebuah pipa yang debitnya adalah 0,5 l/detik. Artinya, di dalam waktu 1 detik jumlah volume air yang mengalir dari pipa tersebut adalah 0.5 liter.
  • Debit air yang mengalir melalui pintu air manggarai adalah 50m3/detik. Artinya, di dalam waktu 1 detik volume air yang melalui pintu air manggarai adalah 50m3.
Debit air adalah banyaknya volume zat cair yang mengalir pada tiap satu satuan waktu, biasanya dinyatakan dalam satuan liter/detik atau dalam satuan meter kubik (m3) per detik.
Rumus menghitung debit air
Debit =   Volume = __m3__
                Waktu       Detik
Simak Contoh soal dan pembahasan mengenai debit air berikut ini:
Contoh Soal 1:
Ada sebuah akuarium yang mmiliki bentuk balok dengan ukuran panjang 80cm, lebar 45cm, dan tingi 60cm. akuarium tersebut dapat diisi dengan air selama 20 menit menggunakan sebuah selang. Debit dari selang tersebut adalah?
Pembahasan:
Diketahui ukuran akuarium:
panjang (p) = 80 cm
lebar (l) = 45 cm
Tinggi (t) = 60cm
Volume akuarium = volume balok
= p x l x t
= 80 x 45 60
= 216.000 cm3
= 216.000 cc
Kecepatan debit selang adalah
Debit =_Volume _= __m3__
                Waktu        Detik

Debit = 216.000cc = 180cc /detik
                20 menit



Contoh Soal 2:
Sebuah kolam ikan memiliki volume air sejumlah 36.000 liter. Kolam ikan itu diisi dengan air yang memiliki debit 20 l/detik. Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk mengisi kolam ikan tersebut sampai penuh dalam hitungan jam?

Pembahasan:

Debit   = Volume 
                Waktu       

Waktu = Volume
                Debit

Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kolam ikan tersebut sampai penuh adalah:

Waktu = t =  36.000  = 1.800 detik
                         20

Ingatlah bahwa 1 jam = 3.600 detik

maka waktu yang dibutuhkan adalah: 1.800  = 1/2 jam
                                                             3.600
                    
Sekian pembahasan materi dan soal mengenai Rumus Cara Menghitung Debit Air bila kalian bisa menghafal rumus di atas maka kalian akan lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal mengenai perhitungan debit air. Terus belajar dan banyak berlatih.

Cara Menghitung Rumus Keliling Persegi Panjang, Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap


Cara menghitung rumus keliling persegi panjang - Saya sudah pernah menulis sebuah materi tentang Cara Menghitung Rumus Luas Persegi Panjang, maka kali ini saya akan memberikan materi lanjutan tentang cara menghitung rumus keliling persegi panjang. Persegi panjang terdiri dari 4 sisi dimana masing-masing sisi yang sejajar memiliki ukuran atau panjang yang sama. Coba perhatikan gambar persegi panjang berikut:

Cara Menghitung Rumus Keliling Persegi Panjang, Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap

Pada gambar di atas, sisi AB dan DC merupakan sisi yang menjadi panjang (p) dari bangun datar ini. Sedangkan sisi AD dan BC merupakan sisi yang menjadi Lebar (l) dari bangun datar tersebut. Keliling persegi panjang dapat diketahui dengan menjumlahkan seluruh sisi yang ada. Rumusmatematika kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara menghitung keliling persegi panjang lengkap dengan beragam contoh soal dan pembahasan mengenai cara penyelesaian soal tersebut.

Rumus keliling persegi panjang, contoh soal dan pembahasannya

Dari penjelasan di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa rumus keliling persegi panjang adalah:
K = p + l + p + l
K = 2 x p + 2 x l 
K = 2 x ( p + l )
Silahkan kalian menggunakan salah satu dari ketiga rumus di atas untuk mengetahui keliling dari sebuah persegi panjang, hasilnya akan sama saja. Agar kalian lebih paham tentang rumus tersebut, di bawah ini saya berikan beberapa contoh yang dapat kalian pelajari:

 

Contoh Soal 1

Sebuah persegi panjang diketahui memiliki panjang 25cm dan lebar 15cm. Maka berapakah keliling dari persegi panjang tersebut?
Penyelesaian:
Mari kita coba hitung dengan menggunakan ketiga rumus di atas.
Rumus 1:
K = p + l + p + l
K = 25 + 15 + 25 + 15
K = 80cm
Rumus 2:
K = 2 x p + 2 x l
K = 2 x 25 + 2 x 15
K = 50 + 30
K = 80 cm
Rumus 3:
K = 2 x (p + l)
K = 2 x (25 + 15)
K = 2 x 40
K = 80 cm


Contoh Soal 2
Diketahui keliling dari sebuah persegi panjang adalah 240cm bila panjang dari persegi panjang tersebut adalah 30cm maka berapakah lebarnya?
Penyelesaian:
Kita gunakan rumus keliling persegi panjang.
K = 2 x (p + l)
240 = 2 x (30+l)
240 = 60 + 2l
2l = 240 : 60
2l = 40
l = 40 : 2
l = 20
Jadi lebar dari persegi panjang tersebut adalah 20 cm
Itulah akhir dari pembahasan mengenai Cara Menghitung Rumus Keliling Persegi Panjang. Pelajari dan hafalkan dengan baik rumus keliling persegi panjang yang sudah saja jelaskan di atas. Terus berlatih mengerjakan soal-soal yang membahas mengenai cara menghitung luas keliling persegi panjang agar kalian semakin mahir dan dapat mengerjakan soal-soal dengan mudah.

Pengertian, Rumus, dan Sistem Koordinat Kartesius SD kelas 6


Pengertian, Rumus, dan Sistem Koordinat Kartesius  - Materi mengenai sistem koordinat kartesius ini saya rangkum dari berbagai sumber kemudian saya tuliskan kembali dengan bahasa yang lebih mudah agar kalian bisa memahaminya dengan baik. Pada pelajaran matematika SD, sistem koordinat kartesius diajarkan pada kelas 6. siswa dituntut agar dapat menggunakan sistem koordinat kartesius, serta mengetahui cara menentukan titik pada bidang koordinat kartesius. Oleh karenanya, di dalam postingan kali ini rumus matematika akan mengulas secara lengkap mengenai pengertian, rumus, dan sistem koordinat kartesius.

Materi Pengertian, Rumus, dan Sistem Koordinat Kartesius SD kelas 6

 

 

Pengertian Sistem Koordinat Kartesius

Di dalam ilmu matematika, sistem koordinat kartesius dipergunakan untuk menentukan posisi ataupun letak dari sebuah titip pada suatu bidang datar. posisi titik tersebut ditentukan oleh dua buah garis yanng ditarik secara vertikal dan horizontal dimana titik pusatnya berada pada titik 0 (titik asal). Garis horizontal disebut sebagai sumbu X dimana X positif digambarkan mendatar ke kanan sedangkan X negatif digambar mendatar ke kiri. Sementara itu garis Vertikal disebut sebagai sumbu Y dimana Y positif digambarkan kearah atas dan Y negatif digambarkan ke arah bawah. Perhatikan gambar di bawah ini:
Pengertian, Rumus, dan Sistem Koordinat Kartesius SD kelas 6

Cara Menentukan Titik Pada Sistem Koordinat Kartesius

Perhatikan gambar berikut ini:
Pengertian, Rumus, dan Sistem Koordinat Kartesius SD kelas 6


Gambar diatas merupakan sebuah bidang koordinat yang dibentuk oleh dua buah garis yaitu garis X(Sumbu X) yang mendatar serta garis Y (Sumbu Y) yang Tegak. Kedua garis tersebut berpotongan pada satu titik yang disebut sebagai pusat koordinat (titik 0).
Bidang koordinat di atas disebut sebagai bidang koordinat kartesius yang digunakan untuk menentukan posisi dari sebuah titik yang dinyatakan dalam pasangan angka/bilangan. Coba kalian perhatikan tiitk A,B,C, dan D yang ada di dalam bidang tersebut. Untuk menentukan letak dari titik-titik tersebut kalian harus memulainya dari pusat koordinat (titik 0). Lalu perhatikan angka yang ada pada sumbu X barulah setelah itu perhatikan angka yang ada pada sumbu Y. Mengapa demikian? Karena untuk menuliskan letak titik pada bidang koordinat kartesius, kita menggunakan pasangan bilangan (X,Y).
Sebagai contoh, dari gambar di atas kita bisa menentukan pasangan bilangan untuk titik A, B, C, dan D sebagai berikut:
Letak Koordinat titik A = A(1,0)
Letak Koordinat titik B = B(2,4)
Letak Koordinat titik C = C(5,7)
Letak Koordinat titik D = D(6,4)
Agar lebih paham, coba perhatikan soal berikut:
Contoh Soal
Tentukan posisi titik koordinat pada bidang kartesius bila diketahui koordinat titik E (2,2), F (-2,1), dan G(-3,-3).
Jawab:
Pengertian, Rumus, dan Sistem Koordinat Kartesius SD kelas 6


Kurang lebih begitulah cara untuk menentukan letak atau posisi titik pada sistem koordinat kartesius. Sekian materi mengenai Pengertian, Rumus, dan Sistem Koordinat Kartesius yang bisa saya uraikan. Semoga kalian bisa memahaminya dengan baik.

Materi Pengumpulan dan Pengolahan Data Matematika SD Kelas 6

 Pengumpulan dan Pengolahan Data Matematika SD Kelas 6 - Pada bangku sekolah dasar kelas 6 ada sebuah materi matematika yang membahas mengenai statistika dasar, materi itu dinamakan pengumpulan dan pengolahan data. Pada kesempatan ini saya akan mencoba membahas materi tersebut secara sederhana agar mudah untuk dipahami. Di dalam materi rumus matematika kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara mengumpulkan data, menyajikan sebuah data serta mengetahui bagaimana cara membaca atau menjelaskan data-data yang disajikan dalam berbagai bentuk, mulaid ari tabel, diagram, ataupun kurva.

Materi Pengumpulan dan Pengolahan Data Matematika SD Kelas 6

Pengumpulan data

Sebelum memperoleh sebuah data, maka kita harus melakukan proses pengumpulan data. Ada beberapa cara yang biasa dilakukan untuk mendapatkan data, diantaranya melalui:
  • Penelitian
  • Wawancara
  • Polling/angket
  • Penghitungan langsung

Penyajian data

Setelah memperoleh data, biasanya data-data tersebut disajikan dalam beragam bentuk. Salah satu contoh data yang bisa disajikan adalah nilai matematika dari siswa yang ada di sebuah sekolah. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyajikan sebuah data:
Menggunakan tabel
Data bisa digambarkan dengan menggunakan tabel, berikut adalah conoth tabel data nilai matematika siswa SD tunas harapan:
No
Nilai
Jumlah Siswa
1
65
5
2
70
9
3
75
14
4
80
10
5
85
5
6
90
7
Total
50
Dari table di atas kita bisa mengetahui :
Ada 5 siswa yang memperoleh nilai 65
Ada 9 siswa yang memperoleh nilai 70
Ada 14 siswa yang memperoleh nilai 75
Ada 10 siswa yang memperoleh nilai 80
Ada 5 siswa yang memperoleh nilai 85
Ada 7 siswa yang memperoleh nilai 90
Menggunakan diagram
Diagram ada beragam bentuknya mulai dari diagram batang, diagram lingkaran, diagram gambar dan diagram garis.
Diagram Batang
Mari kita ubah data diatas ke dalam bentuk diagram batang:
Materi Pengumpulan dan Pengolahan Data Matematika SD Kelas 6
Diagram lingkaran
untuk membuat diagram lingkaran, kita harus mencari persentase besar sudut dari data yang di dapat.
nilai 65 = 5/50 x 3600 = 360
nilai 70 = 9/50 x 3600 = 64.80
nilai 75 = 14/50 x 3600 = 100.80
nilai 80 = 10/50 x 3600 = 720
nilai 85 = 5/50 x 3600 = 360
nilai 90 = 7/50 x 3600 = 50.40
maka gambar diagramnya akan menjadi seperti ini:
Materi Pengumpulan dan Pengolahan Data Matematika SD Kelas 6

Diagram Garis
Hampir sama seperti diagram batang hanya saja bentuknya diubah menjadi garis.
Materi Pengumpulan dan Pengolahan Data Matematika SD Kelas 6


Pengolahan data

Di dalam pengolahan sebuah data ada beberapa hal yang harus kita cari dengan menggunakan rumus matematika, yaitu:
Mean
Mean adalah nila rata-rata dari keseluruhan data yang di dapat. Niloai rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan seluruh nilai kemudian dibagi dengan banyaknya data.
Rata-rata =  Jumlah data
                      Banyak data
Sebagai contoh dari data di atas kita bisa mencari meannya dengan cara menjumlahkan nilai yang ada kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang ada, seperti ini:
65+70+75+80+85+90 = 465 = 9.3
              50                         50
Jadi nilai rata-rata siswa kelas VI untuk pelajaran matematika di SD Tunas Mekar adalah = 9.3
Modus
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul di dalam data tersebut. Bila dilihat dari data nilai matematika siswa kelas VI SD Tunas Mekar, maka nilai yang paling sering muncul adalah 70 karena ada 14 siswa yang mendapatkan nilai 70.
Median
Median adalah nilai tengah. Diperoleh dengan cara mengurutkan nilai-nilai yang ada dari yang terkecil sampai terbesar. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Soal
Nilai ulangan harian matematika kelas IV SD Sumber Rejo berturut-turut adalah: 5,6,7,8,9,7,8,7,10,5 carilah median dari data tersebut.
Jawab:
Urutkan nilai-nilai tersebut dari yang terkecil : 5,5,6,7,7,7,8,8,9,10 -> jumlah datanya ada 10
Ambil nilai yang ada ditengah-tengah, bila jumlah datanya genap ambil dua nilai yang ada ditengah kemudian dibagi dengan 2. Seperti pada soal diatas, karena jumlah datanya genap (10) maka kita ambil dua nilai yang ada di tengah yaitu 7 dan 7
7+7 : 2 = 14 : 2 = 7
Maka median dari data tersebut adalah 7.
Demikianlah pembahasan singkat tentang Materi Pengumpulan dan Pengolahan Data Matematika SD Kelas 6. Semoga bisa membantu kalian untuk lebih memahami materi matematika yang diajarkan di sekolah.

Cara Menghitung Rumus Volume Kubus dan Balok SD Kelas 5


Rumus Volume Kubus dan Balok - Bagaimanakah cara mencari volume kubus dan balok? mungkin itu adalah pertanyaan yang adad di kepala kalian saat ini. beruntung sekali kalian bisa menemukan materi tentang pembahasan rumus volume kubus dan balok yang ada di blog ini. Di dalam artikel ini kalian akan belajar mengenai rumus apa saja yang bisa digunakan untuk mengetahui volume dari sebuah kubus ataupun balok. Tapi sebelumnya ada baiknya kalian menyimak Cara Menghitung Rumus Luas Persegi Panjang . Setelah kalian mempelajari rumusnya, kalian bisa mempelajari cara menggunakan rumus tersebut melalui contoh-contoh soal dan pembahasan yang diberikan. baiklah, tak perlu berlama-lama mari kita pelajari bersama materi pelajaran matematika kelas 5 SD mengenai volume kubus dan balok berikut ini:

 

Rumus Cara Mencari Volume Kubus dan Balok

Rumus Volume Kubus

Tentu kalian semua sudah tahu bahwa kubus termasuk ke dalam bentuk bangun ruang khusus karena setiap sisi atau rusuknya memiliki ukuran yang sama panjang. Di dalam rumus volume kubus kita tidak akan menemukan istilah panjang, lebar, ataupun tinggi kita hanya akan menggunakan istilah rusuk atau sisi (s). Mari kita simak contoh gambar sebuah kubus berikut ini:
Cara Menghitung rumus volume kubus dan balok SD Kelas 5
Untuk mencari volume dari kubus seperti pada gambar di atas, kita bisa menggunakan rumus volume kubus berikut ini:
Volume Kubus = rusuk x rusuk x rusuk
V = s.s.s
V = S3
Dari konsep rumus volume kubus ini kita nantinya bisa mengetahui konsep rumus balok. Untuk memahaminya dengan lebih mudah, mari kita simak cara penggunaan rumus tersebut dalam contoh-contoh soal di bawah ini:
Contoh Soal 1
Diketahui panjang salah satu sisi dari sebuah kubus adalah 4cm. Maka berapakah volume dari kubus tersebut?
Jawab:
V = sisi x sisi x sisi
V = 4cm x 4cm x 4cm
V = 64cm3

Rumus Volume Balok

Balok Sebenarnya sangat mirip dengan kubus namun rusuk-rusuk yang ada pada kubus memiliki ukuran yang berbeda. Oleh karena itu, pada rumus volume kubus kita akan menggunakan istilah panjang lebar dan tinggi. Simak gambar balok di bawah ini:
Cara Menghitung rumus volume kubus dan balok SD Kelas 5
Volume sebuah balok bisa diketahui dengan cara menghitung luas alas dari balok tersebut lalu dikalikan dengan tingginya. Karena bentuk alas dari sebuah balok adalah persegi panjang, maka untuk mencari luas alasnya digunakan rumus:
Luas Alas Balok = Panjang X Lebar
Luas Alas Balok = p x l
maka kemudian rumus volume balok menjadi seperti ini:
Volume Balok = Luas Alas X Tinggi
Volume Balok = Panjang x Lebar x Tinggi
Volume Balok = p x l x t
Mari kita coba perhatikan penggunaan rumus tersebut pada contoh soal berikut ini:
Contoh Soal 2
Sebuah kolam renang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi berturut-turut 350cm, 500cm, dan 230cm. maka berapakah volume dari kolam renang tersebut?
Jawab:
V = p x l x t
V = 350cm x 500cm x 230 cm
V = 40250000 cm3

Contoh Soal dan Pembahasan Tentang Volume Kubus dan Balok: 

 

Contoh Soal 3

Coba kalian perhatikan gambar berikut ini:
Cara Menghitung rumus volume kubus dan balok SD Kelas 5
Pada gambar di atas terdapat sebuah balok yang diatasnya terletak sebuah kubus. Apabila balok tersebut memiliki panjang 10 cm, lebar 3 cm, dan tinggi 4 cm. Hitunglah volume dari balok tersebut dan juga volume kubus yang ada di atasnya!
Jawab:
Pertama-tama kita harus mencari volume dari balok terlebih dahulu.
V = p x l x t
V = 10 cm x 3 cm x 4 cm
V = 120 cm3
Kemudian kita hitung volume kubusnya. Lihatlah posisi kubus diatas, panjang sisinya sama dengan lebar balok. Maka panjang sisi kubus tersebut adalah 3cm.
V = s x s x s
V = 3 x 3 x 3
V = 27cm3
Maka, volume keseluruhan dari bangun ruang di atas adalah: 120 + 27 = 147cm3

 

Demikian postingan rumus matematika kali ini tentang cara menghitung rumus volume kubus dan balok. Pelajari rumus dan contoh soal yang diberikan agar kalian bisa menguasai materi mengenai cara menghitung volume kubus dan balok yang sudah saya jelaskan di atas.

Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Jaring-Jaring Bangun Ruang - Tahukah kalian apabila sebuah bangun ruang kita belah kemudian masing-masing sisinya kita gambarkan mendatar maka akan menghasilkan gambar yang disebut dengan jaring-jaring bangun ruang. Setiap bangun ruang tentu akan memiliki bentuk jaring-jaring yang berbeda bergantung kepada bentuk dari sisi-sisi yang ada pada bangun ruang tersebut. Nah, di sini rumus matematika dasar akan memberikan sedikit penjelasan mengenai jaring-jaring bangun ruang kemudian juga akan disertakan gambarnya untuk masing-masing bangun ruang mulai dari kubus, balok, tabung, kerucut, prisma, dan juga limas. Yuk mari sama-sama kita lihat materinya!


Kumpulan Gambar Jaring-Jaring Bangun Ruang Lengkap


Kubus

Kubus merupakan sebuah bangun ruang yang terbentuk oleh enam buah sisi yang saling berbatasan dimana tiap sisi tersebut berbentuk persegi dengan ukuran yang sama besar. Sehingga apabila kita membelah sebuah kubus kemudian meletakkannya pada posisi mendatar akan diperoleh jaring-jaring kubus yang merupakan susunan dari enam buah persegi seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Balok

Sama halnya seperti kubus, balok juga terdiri dari enam buah sisi akan tetapi ukuran sisi pada balok berbeda. Ada 3 pasang sisi yang memiliki ukuran sama. Sehingga jika digambarkan, jaring-jaring dari sebuah balok akan menjadi seperti ini:
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Prisma Segitiga

Berbeda dengan balok dan kubus, pada bangun ruang prisma segitiga ada dua buah sisi yang bentuknya berupa segitiga. Sehingga apabila digambarkan secara mendatar, jaring-jaring pada prisma segitiga akan terdiri dari dua buah segitiga dan tiga buah persegi atau persegi panjang.
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap


Prisma Segi Lima

Untuk jaring-jaring prisma segilima, jumlah persegi atau persegi panjang  yang muncul pada gambar akan lebih banyak. Jaring-jaringnya dibentuk oleh sebuah segilima dan lima buah persegi ataupun persegi panjang yang berderet.
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Prisma Segi Enam

hampir sama dengan prisma segilima, hanya saja jaring-jaringnya akan terdiri dari satu buah bangun datar bersegi lima dan enam buah persegi atau persegi panjang yang berjajar. ini dia gambarnya:
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap


Tabung

Untuk bangun ruang tabung gambar jaring-jaringnya cukup sederhana karena tabung hanya terdiri dari dua buah lingkaran yang sama besar sebagai tutup dan alasnya serta sebuah selimut yang jika dipotong akan membentuk sebuah persegi panjang. Gambar jaring-jaring tabung adalah sebagai berikut:
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Kerucut

Kerucut memiliki jaring-jaring yang lebih sederhana lagi. Hanya terdiri ari sebuah segitiga yang memiliki alas berbentuk lengkungan, kemudian pada bagian bawah terdapat sebuah lingkaran yang menjadi alas kerucut. Berikut gambar jaring-jaring kerucut:
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Limas Segitiga

Karena limas segitiga dibentuk oleh empat buah sisi yang semuanya berbentuk segitiga, maka jaring-jaringnya akan terdiri dari empat buah segitiga seperti pada gambar berikut ini:
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Limas Segi Empat

Berbeda dengan limas segitiga, untuk limas segi empat, gambar jaring-jaringnya berupa sebuah persegi atau persegi panjang  yang pada tiap sisinya berbatasan dengan sisi berbentuk segitiga seperti terlihat pada gambar ini:
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Limas Segi Lima

limas segilima terbentuk oleh sebuah alas berbentuk segilima dimana pada tiap-tiap sisinya berbatasan dengan 5 buah segitiga. maka jaring-jaring dari bangun ruang limas segilima akan tampak seperti sebuah bintang.
Gambar Jaring Jaring Bangun Ruang Lengkap

Bola

Untuk bagun ruang bola kita tidak bisa membuat jaring-jaringnya karena bentuk lenngkung 3 dimensi pada bola tidak dapat diubah ke dalam bentuk datar atau bentuk 2 dimensi secara sempurna, maka tidak ada gambar jaring-jaring untuk bangun ruang bola.

Demikian penjelasan singkat mengenai jarring-jaring dari setiap bangun ruang serta Gambar Jaring-Jaring Bangun Ruang Lengkap yang dapat kalian cermati dan hafalkan karena biasanya pada ujian nasional akan muncul soal-soal yang melampirkan gambar jarring-jaringd ari sebuah bangun ruang. Untuk mempelajari lebih jauh mengenai bangun ruang kalian bisa membaca Materi Ciri dan Sifat-sifat Bangun Ruang